Halaman
99
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Fenomena Alam
VIII
Bencana yang dialami masyarakat Indonesia terjadi secara beruntun. Bencana
tersebut menyebabkan kerusakan. Selain itu, masyarakat kehilangan harta, benda,
bahkan nyawa. Bencana tersebut merupakan peristiwa yang terjadi sebagai
fenomena alam dan akibat perilaku manusia dalam mengelola alam. Kamu dapat
mengetahui berbagai bencana yang terjadi dari berita. Berita memuat uraian
kejadian atau peristiwa yang terjadi meliputi 5W + 1H (
what
= apa,
who
= siapa,
when
= kapan,
where
= di mana,
why
= mengapa, dan
how
= bagaimana). Kamu
juga dapat menulis berita. Berita yang ditulis berupa kejadian di lingkungan sekitar.
Repro:
Kompas
, 28 Mei 2006
Perhatikan gambar berikut ini!
100
Pelajaran VIII Fenomena Alam
Mendengarkan dan Menentukan Pokok-Pokok Berita
Kamu akan menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana) yang didengar melalui radio atau televisi.
Semua peristiwa atau kejadian dapat didengar atau dilihat melalui berita
dari televisi/radio. Kamu dapat memperoleh informasi peristiwa dari berita
tersebut. Setelah mendapatkan informasi, kamu akan menemukan pokok-pokok
isi berita.
9 Teks Mendengarkan (halaman 167)
Pokok-Pokok Berita
Berita memberikan informasi. Informasi tersebut merupakan pokok-
pokok berita. Pokok-pokok berita sebagai berkut.
1.
Nama peristiwa
2.
Orang yang mengalami peristiwa
3.
Waktu peristiwa terjadi
4.
Tempat peristiwa terjadi
5.
Penyebab terjadinya peristiwa
6.
Proses terjadinya peristiwa
Setelah menemukan pokok-pokok berita, kamu dapat menuliskan
pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar. Caranya, gabungkan pokok-
pokok berita dalam beberapa kalimat. Gunakan kata penghubung
antarkalimat.
A.
Lakukan kegiatan berikut!
1.
Simaklah berita ”Belasan Desa di Aceh Singkil Masih Terendam” yang
dibacakan oleh gurumu! Simak dengan penuh konsentrasi.
2.
Temukan pokok-pokok berita yang terdapat dalam berita tersebut!
B.
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan berita yang kamu simak! Jawaban
kamu merupakan pokok-pokok berita.
1.
Peristiwa apa yang disajikan dalam berita yang kamu dengarkan?
2.
Siapa yang mengalami kejadian itu?
3.
Di mana peristiwa itu terjadi?
4.
Kapan peristiwa itu terjadi?
5.
Mengapa terjadi peristiwa itu?
6.
Bagaimana keadaan penduduk dan tanggapan penduduk terhadap
peristiwa itu?
101
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
C.
Lakukan kegiatan di bawah ini!
1.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima orang!
2.
Diskusikan pokok-pokok berita tersebut!
3.
Tuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar!
4.
Serahkan hasil diskusi kepada gurumu!
Tugas Rumah
Tunjukkan kreativitasmu dengan melakukan kegiatan di bawah ini!
1.
Dengarkan berita dari radio/televisi!
2.
Laporkan hasilnya secara tertulis.
Hal-hal yang harus dilaporkan antara lain:
a.
pokok-pokok berita,
b.
waktu berita disiarkan, dan
c.
sumber berita.
Contoh format laporan
Sumber berita
:
Metro TV
Nama acara
:
Metro Hari Ini
Waktu penyiaran :
Kamis, 06 Desember 2007, pukul 18.00 WIB
Pembawa acara
:
Najwa Shibab
Isi berita
:
1.
Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Porong, Sidoarjo, mengatakan
bahwa upaya menghentikan semburan lumpur semakin sulit.
2.
Polda Jatim menyelidiki penyebab ledakan tangki minyak di Gresik.
3.
Penduduk di Cangkringan, Sleman, kesulitan air bersih karena rusaknya
saluran air akibat lahar dingin Gunung Merapi. Warga mulai
memperbaiki saluran air.
4.
Angin puting beliung menerjang Serang, Banten, yang mengakibatkan
75 rumah rusak parah.
Menanggapi Novel Remaja Terjemahan
Kamu akan mengomentari dan menanggapi hal yang menarik dari kutipan
novel remaja (asli atau terjemahan).
Kamu tentu pernah membaca novel terjemahan. Apakah kamu pernah
mengomentari dan menanggapi novel remaja terjemahan yang kamu baca? Apa
saja yang dapat kamu komentari? Perhatikan penjelasan berikut!
Mengomentari Kutipan Novel Remaja Terjemahan
Kamu dapat mengomentari kutipan novel remaja terjemahan.
Komentarmu dapat berupa pendapat, kritik, atau saran. Kamu dapat
mengomentari hal-hal berikut.
1.
Konflik atau permasalahan yang dihadapi tokoh.
2.
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel.
102
Pelajaran VIII Fenomena Alam
”Ayo, Mark!” seru Joy, ”Sudah pukul setengah
delapan!”
Mark menggerang dan mulai membuka mata.
Lalu ia berhenti.
Ia bisa merasakan sendok Murid Teladan-nya di
antara pipi dan bantalnya, dan buku hipnotis diri di
bawah perutnya.
Hipnotis diri sendiri.
Apakah berhasil?
Ia tidak bisa mengingatnya.
Yang bisa diingatnya hanya sepotong informasi
dari buku itu: ”Kita harus mencari petunjuk, terutama
setelah kita bangun dari tidur nyenyak.”
Oke, pikir Mark, ini dia.
Satu, dua, tiga.
Ia membuka mata.
Ia cuma melihat Daryl, berdiri di depan lemari
sambil menyendoki es krim dari wadah plastiknya
dengan jari.
Lalu ia melihat label wadah es krim itu.
Gambar pegunungan berselimut salju dan air
berwarna biru. Dan sepatah kata.
Fjord.
Henry Ford.
Mark duduk di bawah langit-langit tinggi berkubah
Perpustakaan Negara dan keheningan ruang-ruang
raksasa itu menggemuruh di telinganya bagai suara
tepuk tangan.
Ketika mencari di ensiklopedia di rumah dan
melihat siapa Henry Ford, ia hampir tidak bisa
mempercayainya, jadi ia pergi ke Perpustakaan
Negara. Ia tahu di tempat ini ada buku-buku yang
paling bisa dipercaya untuk mengecek ulang apa pun.
Mark menarik napas dalam, membuka buku
tersebut, dan membaca keterangan di bagian dalam
sampul depan.
”Henry Ford,” begitu bunyinya, ”legenda . . . jenius
. . . salah satu orang paling kaya pada zamannya . . .
pahlawan abad dua puluh . . . orang yang
menggerakkan dunia.”
Benar.
”
Yes!
” Mark berteriak.
Bel istirahat pagi berdentang-dentang dan koridor
dipenuhi anak-anak yang bergegas ke berbagai arah.
Mark melihat Pino dan Rufus berjalan menuju
kelas. Ia berlari mendatangi mereka, terengah-engah
karena membawa banyak buku tentang Henry Ford.
”Pino! Rufus!” serunya. ”Berhasil! Aku tahu siapa
aku!”
”Kalian bisa mengetahui siapa kalian,” Mark
melanjutkan. ”Gunakan saja hipnotis diri sendiri.
Gampang kok.”
Disodorkannya buku hipnotis diri sendiri pada
mereka.
Pino dan Rufus kelihatan tidak percaya.
”Kau ini apa?” tanya Pino, ”kodok atau jamur?”
Mereka berdua tersenyum mengejek dan
berjalan pergi.
”Aku Henry Ford,” Mark berteriak. ”Aku
mendirikan pabrik mobil. Aku menggerakkan dunia.”
”Halo, Henry.”
Mark balas nyengir, lega.
Ia akan menceritakan semuanya pada Annie
ketika terdengar seruan lain.
”Smalley!”
Mr. Cruickshank berjalan cepat mendatangi
mereka, wajahnya merah padam.
”Smalley, kuharap kau, yang nilainya pas-pasan,
punya alasan bagus karena bolos tadi pagi.”
”Riset, Sir,” kata Mark.
Mr. Cruickshank berhenti dan menatap tumpukan
buku yang dibawa Mark. Ia menarik buku catatan
Mark dari tumpukan itu dan membukanya.
3.
Sikap atau perbuatan tokoh dalam kutipan novel.
4.
Sifat atau watak tokoh dalam kutipan novel.
5.
Kebiasaan atau nilai adat yang terdapat dalam kutipan novel.
6.
Bahasa yang digunakan penulis.
7.
Gaya penceritaan penulis.
8.
Kelemahan dan keunggulan novel terjemahan.
Saat mengomentari kutipan novel remaja terjemahan, kamu harus
menggunakan kalimat yang jelas. Komentarmu harus langsung pada hal
yang dikomentari dan tidak berbelit-belit. Komentarmu juga harus disertai
dengan alasan atau bukti yang mendukung.
Cermatilah kutipan novel terjemahan berikut ini!
Coba Lagi
9
103
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
A.
Lakukan kegiatan berikut!
1.
Tuliskan masalah-masalah yang dihadapi tokoh dalam novel
terjemahan ”Coba Lagi”!
2.
Berikan pendapat, kritik, dan saran terhadap permasalahan yang
dihadapi tokoh tersebut!
B.
Tunjukkan kelemahan dan keunggulan kutipan novel terjemahan tersebut!
Ikuti langkah-langkah berikut!
1.
Tulislah keunggulan novel disertai alasan yang logis! Tunjukkan
bukti dengan mengutip novel tersebut!
2.
Tulislah kelemahan novel disertai alasan yang logis! Tunjukkan
bukti dengan mengutip bagian novel tersebut!
C.
Lakukan kegiatan berikut ini!
1.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima atau enam orang!
2.
Diskusikan hal-hal di bawah ini:
a.
permasalahan yang dihadapi tokoh,
b.
bahasa yang digunakan penulis,
c.
gaya penceritaan penulis, serta
d. kelemahan dan keunggulan novel terjemahan.
3.
Jelaskan alasan-alasan pendapat kelompokmu! Sertai dengan bukti
kutipan novel.
4.
Lakukan diskusi antarkelompok berdasarkan hasil diskusi kelompok!
Guru sebagai moderator.
5.
Tanggapilah komentar-komentar temanmu yang isinya mengenai novel
terjemahan tersebut! Gunakan bahasa yang santun dan tidak
menyinggung perasaan teman saat memberikan tanggapan!
6.
Catatlah hasil diskusi dan komentar-komentar antarkelompok!
Kemudian, laporkan hasil diskusi tersebut kepada gurumu!
Mark bersyukur ia sudah mulai membuat karya
tulisnya di perpustakaan. Karena sekarang ia tahu
siapa dirinya dulu, semua jadi gampang. Dalam waktu
setengah jam ia berhasil menulis hampir setengah
halaman.
Mr. Cruickshank menutup buku tulis tersebut dan
perpikir-pikir untuk menulis artikel pada liburan
berikutnya tentang bagaimana pengajaran yang baik
dapat membuat anak mana pun menjadi murid yang
pandai tanpa memedulikan gen mereka.
Mark melesat memasuki gerbang depan dan
melihat Joy.
”Mum!” ia berseru. ”Coba tebak . . . .”
Ia berhenti.
Ia mendekat dan merangkul Joy. Ketika melihatnya,
Joy mengedip-ngedipkan mata, mengerutkan kening,
dan pura-pura tidak habis menangis.
”Apa yang terjadi?” Mark bertanya lembut.
Joy menunjuk lalu lintas yang menderu lewat.
”Asap knalpot membunuh mereka. Aku pasti
menipu diri sendiri, mengira ada yang bisa tumbuh di
sini.”
Mark menaruh buku-bukunya dan memeluknya.
Joy mendongak ke jalan layang yang berisik di
atas kepala mereka.
”Siapa pun yang menciptakan mobil,” ia berteriak
marah, ”seharusnya digantung!”
Mark menatap anak-anak pohon yang
kecokelatan dan keriput, yang bergetar sedikit setiap
ada mobil lewat.
Dipandangnya buku-buku Henry Ford di kakinya.
”Bagaimana dengan . . . dengan orang yang
mendirikan pabrik mobil?” ia bertanya pelan.
Sumber:
Second Childhood
: Coba lagi,
Morris Gleitzman, Gramedia
Pustaka Utama, 2005
Kamu perlu tahu saat
mengomentari novel remaja
terjemahan berarti kamu telah
meresensi novel tersebut.
Resensi merupakan penilaian
baik dan buruknya suatu karya
sastra.
104
Pelajaran VIII Fenomena Alam
Kamu akan menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca
intensif.
Bencana sering menyebabkan trauma baik anak-anak, remaja, maupun
orang dewasa. Trauma tersebut terjadi karena ketakutan yang berlebihan.
Bagaimana cara menyembuhkan trauma? Kamu dapat mengetahui informasi
tersebut dengan membaca intensif artikel trauma.
Membaca intensif merupakan teknik membaca saksama. Teknik membaca
intensif memerlukan ketelitian dan kecermatan. Dengan ketelitian tersebut,
seseorang dapat memahami isi bacaan dengan benar.
Hal-Hal Menarik dalam Novel Remaja Terjemahan
Hal-hal menarik yang dapat kamu temukan, misalnya:
1.
unsur-unsur intrinsik novel, seperti tema, amanat, tokoh, penokohan,
latar, atau alur novel;
2.
perbuatan yang dilakukan tokoh;
3.
cara tokoh menyelesaikan masalah;
4.
sikap tokoh dalam menghadapi masalah;
5.
nilai-nilai yang dikandung dalam novel; atau
6.
masalah atau konflik yang dihadapi tokoh.
Selain contoh di atas kamu dapat menemukan hal menarik lainnya.
Hal menarik yang kamu temukan dapat kamu jadikan sebagai
keunggulan novel. Hal-hal menarik yang kamu temukan dapat berbeda
dengan hal-hal menarik yang ditemukan temanmu. Saat mengungkapkan
hal-hal menarik kamu harus memberikan alasan.
D.
Bacalah kembali kutipan novel remaja terjemahan ”Coba Lagi”. Kemudian, lakukan
kegiatan berikut!
1.
Temukan hal-hal menarik dari kutipan novel remaja terjemahan
tersebut. Berikan alasanmu, mengapa kamu menganggapnya menarik!
2.
Buatlah kliping hal-hal menarik dari kutipan novel remaja terjemahan
”Coba Lagi”! Caranya, satukan hal-hal menarik yang telah kamu
temukan dengan hal-hal menarik yang ditemukan teman-temanmu satu
kelas.
Membaca Intensif
Selain memberikan komentar terhadap kutipan novel remaja terjemahan,
kamu juga dapat menemukan hal-hal menarik dalam novel remaja
terjemahan.
105
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Gempa dahsyat yang melanda DIY dan Jateng
pada tanggal 27 Mei 2006 selain menyebabkan
korban jiwa dan harta, juga meninggalkan beban
trauma yang mendalam. Meskipun gempa dahsyat
itu sudah berlalu, namun dampak psikologisnya tidak
mudah dilupakan. Hal itu mungkin, karena ’gempa
besar’ ternyata justru terjadi di benak setiap orang.
Sehingga getaran dan bunyi apa pun bisa dianggap
sebagai gempa yang terus-menerus melahirkan
kekhawatiran.
Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan
merupakan penyebab utama perasaan traumatis. Ini
bisa terjadi pada siapa saja. Bagi anak-anak, perasaan
traumatis ini akan menjadi singkat atau lama, sangat
tergantung pada orang-orang yang ada di
sekelilingnya, terutama orang-orang yang dijadikan
figur lekatan (teladan).
Tanpa mengesampingkan peran psikolog, orang
tua, dan guru sebagai pendamping terdekat anak,
seseorang harus berusaha keras mengikis trauma
yang terjadi pada dirinya terlebih dahulu sebelum
membantu anak-anak. Ketika hal tersebut dapat
dilakukan, rasa tenang dan tenteram akan memancar
darinya. Inilah yang akan ditangkap oleh indra anak-
anak secara nonverbal.
Mengikis perasaan traumatis bisa dimulai dengan
mengelola pikiran kita disertai keyakinan dan
kepasrahan yang tinggi kepada Allah. Setiap saat
pikiran kita selalu dihadapkan pada dua pilihan, positif
dan negatif. Pikiran positif akan membawa kita kepada
optimisme, percaya diri, keberanian, dan
kebahagiaan. Sementara itu, pikiran negatif akan
menuntun kita kepada pesimisme, ketidakberdayaan,
kesedihan, dan penderitaan.
Mengelola pikiran yang ditujukan pada upaya
pengikisan perasaan traumatis identik dengan
mengelola pikiran positif. Pikiran positif ini menjadi
semakin berkekuatan jika disertai keyakinan dan
kepasrahan yang tinggi kepada Allah. Keyakinan dan
kepasrahan kepada Allah akan menjadikan kita hidup
selaras dengan kehendak Allah, yakni hidup yang
penuh keikhlasan, tampil apa adanya, tidak menyakiti
diri sendiri atau orang lain, memiliki kejujuran,
menerima kenyataan yang telah terjadi, serta berjuang
penuh semangat untuk mewujudkan masa depan
yang lebih baik.
Tahap berikutnya bersikap menerima kenyataan
yang telah terjadi dan tetap mengusahakan masa
depan yang lebih baik. Inilah sikap hidup yang di satu
sisi, menerima ketetapan Allah dan di sisi lain,
menjalankan kebebasan pribadi yang telah Allah
berkahi untuk kita.
Sumber:
Qurrotua’yun (QA)
Edisi 15,
Agustus–September 2006
Kamu telah membaca intensif bacaan ”Menyembuhkan Trauma
Pascagempa”. Membaca intensif bertujuan agar pembaca memahami
semua hal yang disajikan dalam bacaan. Oleh karena itu, membaca intensif
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.
Membaca dengan cermat setiap kalimat dari awal hingga akhir bacaan.
2.
Mencatat hal-hal penting bacaan dan permasalahan yang ada dalam
bacaan.
3.
Merumuskan masalah yang diperoleh untuk bahan diskusi.
A.
Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas lima orang! Lakukan kegiatan berikut!
1.
Datalah informasi yang menjadi permasalahan dalam bacaan tersebut!
2.
Pilih satu permasalahan sesuai dengan kesepakatan kelompok!
3.
Rumuskan permasalahan tersebut untuk bahan diskusi!
4.
Diskusikan cara penyelesaian masalah tersebut. Bacalah buku-buku
referensi yang berkaitan dengan masalah tersebut!
B.
Lakukan diskusi antarkelompok dalam kelas. Catatlah hasil diskusi tersebut secara
rinci!
Bacalah bacaan di bawah ini!
Menyembuhkan Trauma Pascagempa
106
Pelajaran VIII Fenomena Alam
judul berita
kepala/
lead
tubuh
berita
5W + 1H
paparan/penjelas
Menulis Teks Berita
Kamu akan menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Kamu juga
akan menggunakan kalimat majemuk bertingkat dan reduplikasi.
Suatu peristiwa selain disiarkan melalui berita radio/televisi juga dapat
ditulis dalam surat kabar atau majalah. Menulis berita harus mengikuti aturan-
aturan tertentu. Untuk mengetahui cara menulis berita, pahami penjelasan
berikut.
Menulis Berita
Berita memuat informasi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana peristiwa itu terjadi. Informasi tersebut merupakan aturan
5W + 1H. Aturan 5W + 1H (
what
= apa,
who
= siapa,
when
= kapan,
where
=
di mana,
why
= mengapa, dan
how
= bagaimana) ditulis menjadi paragraf
pertama dan kedua dalam suatu berita. Paragraf ini diperlukan untuk
merangkum berita yang akan disusun. Inilah yang terpenting dalam setiap
berita. Paragraf ini disebut
lead
. Jadi,
lead
(teras atau intisari berita) harus
mengandung unsur 5W + 1H.
Lead
ini disusun dengan model piramida
terbalik. Bagian
lead
adalah kepala berita, sedangkan yang selebihnya
merupakan tubuh berita yang berfungsi menjelaskan unsur 5W + 1H
tersebut.
Perhatikan prinsip piramida terbalik ini!
Perhatikan contoh berita berikut ini!
Asap Masih Selimuti Palangkaraya, Sekolah Diliburkan Lagi
Pada hari Senin, 30 Oktober 2006 kabut asap di beberapa wilayah
Provinsi Kalimatan Tengah masih pekat. Di kota Palangkaraya, misalnya,
kabut asap mengakibatkan sekolah yang mulai masuk terpaksa diliburkan
kembali. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Tengah,
Hardy Rampai, mengatakan bahwa sekolah diliburkan sesuai instruksi
Gubernur Kalimantan Tengah.
Gubernur Teras Narang menyatakan bahwa sekolah sebaiknya
meliburkan siswanya. Kebijakan libur sekolah itu diserahkan kepada
masing-masing kabupaten dan kota untuk menindaklanjutinya. Karena
kabut asap masih pekat dan dapat mengganggu kesehatan,
sekolah
diliburkan.
Ini akan
berdampak pada proses belajar sehingga perlu ada
penambahan jam belajar siswa sebagai pengganti hari libur.
107
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Masa libur dimulai 10–31 Oktober. Seharusnya mulai 1 November
seluruh sekolah memulai kegiatan belajarnya. Akan tetapi,
kegiatan tersebut
tidak terlaksana.
Sumber: www. tempointeraktif.com
Jika dirinci, berita di atas mengandung unsur 5W + 1H sebagai berikut.
1.
who
(siapa)
=
siswa
2.
what
(apa)
=
sekolah diliburkan
3.
when
(kapan)
=
10–31 Oktober 2006
4.
where
( di mana) =
Palangkaraya, Kalimantan Tengah
5.
why
(mengapa)
=
kabut asap masih pekat
6.
how
(bagaimana) =
Sesuai instruksi Gubernur Kalimantan Tengah,
maka sekolah diliburkan karena pekatnya asap
akan mengganggu kesehatan. Ada penambah-
an jam belajar siswa pengganti hari libur.
Syarat-syarat untuk menyusun teks berita yang baik sebagai berikut.
1.
Objektif, artinya berita tersebut ditulis sesuai dengan fakta.
2.
Seimbang, artinya narasumber yang diwawancarai berkaitan dengan
isi berita.
3.
Aktual, artinya peristiwa yang disiarkan/ditulis masih baru atau
hangat.
4.
Lengkap, artinya berita mencakup unsur 5W + 1 H.
5.
Cermat, artinya berita ditulis dengan benar, teliti, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat.
1.
Membaca atau mendengarkan berita dengan saksama.
2.
Mencatat pokok-pokok berita yang dibaca atau didengarkan.
3.
Merangkaikan pokok-pokok berita menjadi paragraf yang runtut dan
padu. Pokok-pokok berita disusun sesuai dengan urutan kejadian atau
sebab-akibat. Kalimat yang digunakan adalah kalimat sederhana yang
pendek.
A.
Lakukan kegiatan berikut ini!
1.
Bacalah berita ”Angin Puting Beliung Akibatkan 376 Rumah Rusak”!
2.
Catatlah
lead
(teras berita) berita tersebut!
3.
Datalah pokok-pokok berita tersebut!
4.
Rangkaikan pokok-pokok berita itu menjadi berita yang singkat, padat,
dan jelas!
Angin Puting Beliung Akibatkan 376 Rumah Rusak
Sebanyak 376 rumah di tiga kecamatan, yaitu
Lalabata, Liliriaja, dan Marioriwawo, Kabupaten
Soppeng, Sulawesi Selatan, rusak diterjang angin
puting beliung, Minggu 3 Desember 2006 sore. Angin
tersebut juga menewaskan dua warga Kecamatan
Liliriaja, yaitu Angsu (35) dan Natuleng (72).
Wakil Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi
(Infokom) Kabupaten Soppeng Sarianto mengatakan
bahwa sebelum angin puting beliung datang, hujan
mengguyur Kabupaten Soppeng. Menurutnya, saat
itu hujan turun disertai sambaran petir, kemudian
muncul angin berwarna hitam yang berputar-putar
sangat kencang. Sekejap saja, angin itu sudah
merusak rumah-rumah warga.
108
Pelajaran VIII Fenomena Alam
B.
Tukarkan hasil kerjamu dengan hasil kerja teman sebangkumu.
1.
Suntinglah berita temanmu!
2.
Perbaikilah beritamu sesuai komentar dan hasil penyuntingan temanmu!
Hal-hal yang perlu kamu sunting antara lain:
a) kelengkapan berita (5W + 1H),
b) kebenaran ejaan, dan
c)
ketepatan pilihan kata.
Daerah yang paling banyak mengalami kerugian
akibat angin puting beliung adalah Dusun Lobo di
Desa Timusu dan Kelurahan Jenae. Kedua wilayah
itu berada di Kecamatan Liliriaja.
Camat Liliriaja, Andi Hardianti, mengatakan
bahwa tercatat 324 rumah rusak sedangkan di Desa
Timusu ada 154 rumah, di Desa Rompegading 27
rumah, di Desa Patojo ada 15 rumah, dan di Kelurahan
Jenae 128 rumah.
Angin puting beliung juga merusak sekolah
pesantren Darul Dakwah Islamiyah di Desa Patojo,
Kecamatan Liliriaja.
Sumber:
Kompas
, 5 Desember 2006
Lakukan kegiatan berikut ini!
1.
Amatilah lingkungan sekolahmu!
2.
Catatlah setiap peristiwa yang terjadi di sekolahmu menjadi pokok-
pokok berita!
3.
Kembangkan data pokok-pokok berita menjadi sebuah teks berita!
4.
Suntinglah tulisan berita yang sudah kamu susun! Mintalah pendapat
temanmu!
Kalimat Majemuk Bertingkat dan Kata Ulang
Kamu dapat menulis berita menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Perhatikan
kalimat yang dikutip dari berita ”Asap Masih Selimuti Palangkaraya” berikut!
Karena
kabut asap masih pekat dan dapat mengganggu kesehatan,
siswa diliburkan.
Coba, bandingkan dengan kalimat berikut.
Siswa diliburkan
sebab
kabut asap masih pekat dan dapat meng-
ganggu kesehatan.
Kata
sebab
dan
karena
dapat saling menggantikan. Kata penghubung
sebab
dan
karena
digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat.
Perhatikan penjelasan berikut ini!
Kalimat yang menggunakan penghubung
karena
tersebut terdiri atas dua
bagian.
1.
Siswa diliburkan
→
induk kalimat
2.
Karena kabut asap masih pekat dan dapat mengganggu kesehatan
→
anak kalimat
Bagian dalam kalimat majemuk bertingkat disebut
induk kalimat
dan
anak
kalimat
.
109
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Bagaimana kedudukan induk kalimat dan anak kalimat?
Induk kalimat menduduki fungsi utama kalimat, sedangkan klausa yang
lebih rendah kedudukannya merupakan anak kalimat.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!
3.
Begitu
melihat ombak yang bergulung-gulung, masyarakat panik.
4.
Demi
keselamatan diri, setiap warga berlari menghindari longsoran
tanah dari bukit.
Kata-kata bercetak miring dalam dua kalimat tersebut juga termasuk
kata penghubung. Keduanya digunakan dalam kalimat majemuk
bertingkat. Klausa yang ditandai oleh kedua kata penghubung tersebut
menyatakan hubungan 'waktu'. Kata penghubung
begitu
menyatakan
'waktu berurutan'. Selanjutnya, kata penghubung
demi
menyatakan makna
'waktu bersamaan'.
Selain menggunakan kalimat majemuk bertingkat, kamu dapat
menggunakan kata ulang dalam menulis berita. Perhatikan kata bercetak
miring yang dikutip dari berita ”Angin Puting Beliung Akibatkan 376
Rumah Rusak”!
1.
Sekejap saja, angin itu sudah merusak
rumah-rumah
warga.
2.
Saat itu hujan turun disertai sambaran petir, kemudian muncul angin
berwarna hitam yang
berputar-putar
sangat kencang.
Kata bercetak miring dalam kedua kalimat tersebut merupakan contoh
reduplikasi atau kata ulang. Apa yang dimaksud reduplikasi?
Reduplikasi atau kata ulang adalah proses morfemis yang mengulang
bentuk dasar atau sebagian dari bentuk dasar tersebut.
Terdapat beberapa jenis kata ulang seperti berikut.
1.
Kata ulang murni, yaitu pengulangan seluruh bentuk kata dasar kata
ulang.
Contoh:
meja-meja, pensil-pensil
2.
Kata ulang sebagian, yaitu pengulangan yang dilakukan pada
sebagian bentuk kata dasar dari kata ulang tersebut.
Contoh:
bermain-main, berdekat-dekatan
3.
Kata ulang berubah bunyi, yaitu pengulangan dengan pengubahan
konsonan atau vokal pada bentuk dasar kata ulang.
Contoh:
gerak-gerik, warna-warni, sayur-mayur
4.
Kata ulang suku awal, yaitu pengulangan pada suku pertama bentuk
dasar kata ulang.
Contoh:
tetangga, rerumput (an), tetanam (an)
Jenis reduplikasi beberapa macam. Begitu pula makna reduplikasi.
Makna reduplikasi sebagai berikut.
1. Menyatakan makna
banyak
.
Contoh:
kursi-kursi, rumah-rumah makan, berkodi-kodi
2. Menyatakan makna suatu tindakan dilakukan
berkali-kali
.
Contoh:
membuang-buang, melempar-lempar
110
Pelajaran VIII Fenomena Alam
1. Kalimat majemuk ber-
tingkat hubungan 'sebab'
ditandai pula dengan kata
penghubung:
a. lantaran,
b. berkat, dan
c. oleh karena.
2. Beberapa jenis kalimat
majemuk bertingkat yang
menyatakan hubungan
makna 'waktu'.
a. 'waktu batas permulaan'
yang ditandai dengan
kata penghubung
sejak
dan
sedari
.
b. 'waktu bersamaan' yang
ditandai dengan kata
hubung (se)
waktu
,
ketika
,
serta
,
seraya
,
sambil
,
sementara
, selagi,
demi
,
tatkala
, dan
selama
.
3. Ada kalimat majemuk
bertingkat yang anak
kalimatnya di depan.
Penulisannya, setelah anak
kalimat diberi tanda koma.
3. Menyatakan makna
saling
atau
resiprok
.
Contoh:
tolong-menolong, tembak-menembak, tarik-menarik
4. Menyatakan makna
agak
.
Contoh:
kemerah-merahan, kemalu-maluan
5. Menyatakan makna
intensitas
.
Contoh:
setinggi-tingginya, sekuat-kuatnya, cepat-cepat
6. Menyatakan makna
himpunan
.
Contoh:
dua-dua, berhari-hari, tiga-tiga
7. Menyatakan makna
selalu
.
Contoh:
Itu-itu saja yang dibicarakan.
8. Menyatakan makna
meskipun
.
Contoh:
Mentah-mentah diambilnya.
9. Menyatakan makna suatu tindakan dilakukan
dengan santai
.
Contoh:
duduk-duduk, membaca-baca, tidur-tiduran
10. Menyatakan makna
seperti
atau
menyerupai
.
Contoh:
mobil-mobilan, anak-anakan, kereta-keretaan
C.
Setelah kamu mengetahui tentang kalimat majemuk bertingkat dan
reduplikasi, lakukan kegiatan berikut ini!
1.
Bacalah berita ”Asap Masih Selimuti Palangkaraya, Sekolah
Diliburkan Lagi” dan ”Angin Puting Beliung Akibatkan 376
Rumah Rusak”!
2.
Carilah kalimat majemuk bertingkat dalam berita tersebut!
3.
Daftarlah reduplikasi dalam berita itu. Kemudian, sebutkan
jenisnya dan tentukan maknanya!
D. 1.
Tentukan makna reduplikasi pada kalimat-kalimat berikut!
a.
Hujan
terus-menerus
mengguyur wilayah Banten membuat sejumlah
jalan utama di kota Serang banjir.
b. Gempa saat ini tidak
tanggung-tanggung
, panjang lempengan
bergerak sekitar 1.200 km dan turun sejauh 15 meter.
c.
Angin puting beliung menyebabkan
pepohonan
tumbang dan
rumah-
rumah
roboh.
d. Petir
menyambar-nyambar
padahal hujan belum turun. Akibatnya
warga semakin ketakutan.
e.
Lahar dingin Merapi merusakkan
pipa-pipa
saluran air milik warga.
2.
Buatlah kalimat majemuk bertingkat dengan kata penghubung!
a.
sebab
b. karena
c.
begitu
d. demi
111
Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII
Bencana yang terjadi di lingkungan sekitar menyebabkan masyarakat
kehilangan harta, benda, bahkan nyawa. Berbagai bencana tersebut dapat
diketahui dari siaran berita televisi, mendengarkan berita di radio, atau membaca
berita di surat kabar. Berita tersebut memberikan informasi meliputi jawaban
apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
Dalam novel juga terdapat informasi. Informasi tersebut berupa
permasalahan yang dihadapi tokoh. Permasalahan tersebut dapat ditanggapi.
Tanggapan yang diberikan dapat berupa pendapat, kritik, dan saran terhadap
permasalahan tersebut. Kamu juga dapat mengetahui keunggulan dan
kelemahan novel tersebut. Kamu dapat menyampaikan kelemahan dan
keunggulan novel disertai alasan yang logis. Kamu juga perlu mengemukakan
hal-hal menarik dalam novel.
Berita juga dapat diketahui dari membaca surat kabar atau majalah. Bacaan
tersebut dapat berupa berita, artikel, atau opini. Berdasarkan bacaan, kamu dapat
memperoleh informasi dan permasalahan yang menjadi perdebatan umum.
Permasalahan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan diskusi. Pada saat diskusi,
akan ada komentar dan tanggapan terhadap pendapat yang dikemukakan.
Kamu dapat menulis peristiwa yang terjadi di sekitarmu. Peristiwa tersebut
ditulis dalam bentuk berita. Berita yang dapat ditulis berupa kejadian atau
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, baik lingkungan sekolah maupun
tempat tinggal. Kamu perlu menyusun
lead
berita terlebih dahulu sebelum
menyusun berita. Setelah
lead
tersusun, uraikan berita secara lengkap. Uraian
berita harus disajikan secara objektif, seimbang, aktual, lengkap, dan cermat.
Kamu dapat menggunakan kalimat majemuk bertingkat dan kata ulang dalam
menulis berita.
Evaluasi Pelajaran VIII
1.
Simaklah berita yang dibacakan gurumu!
10 Teks Mendengarkan (halaman 167)
Rangkuman
Refleksi
Pada pelajaran ini kamu telah mendengarkan berita dan menemukan pokok-
pokok berita, menanggapi novel remaja terjemahan, membaca intensif untuk
menemukan bahan diskusi, serta menulis berita. Apakah kamu sudah dapat
menguasai pembelajaran tersebut? Jika jawabanmu
ya,
berarti kamu sudah dapat
melakukan pembelajaran dengan baik. Jika jawabanmu
tidak,
kamu harus
berusaha belajar kembali hingga menguasai pembelajaran tersebut.
112
Pelajaran VIII Fenomena Alam
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
a.
Peristiwa apa yang terjadi dalam berita tersebut?
b.
Di mana peristiwa itu terjadi?
c.
Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Mengapa para penduduk mengungsi?
e.
Siapa yang mengalami peristiwa tersebut?
f.
Bagaimana kondisi para penduduk?
2.
Tentukan permasalahan dalam berita tersebut!
3.
Tentukan makna reduplikasi pada kalimat-kalimat berikut!
a.
Masyarakat Klaten
tolong-menolong
untuk memperbaiki rumah akibat
gempa.
b.
Ombak yang
bergulung-gulung
menghantam dan
memporak-porandakan
wilayah Aceh.
c.
Para pengungsi korban gunung berapi sudah
berhari-hari
tidak
mendapatkan bantuan.
d.
Pohon-pohon
mulai ditanam kembali untuk mengurangi erosi.
e.
Angin
berputar-putar
dan menerjang benda-benda yang dilalui.